REFORMASI BIROKRASI ATAU REFORMASI PIMPINAN ?
Oleh : Prijono Tjiptoherijanto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia
"Birokrat tulen adalah seorang yang benar-benar mempunyai bakat menakjubkan. Dia menulis dalam bahasa Inggris yang tidak dipahami semua orang di dunia, Dia juga memiliki kemampuan yang luar biasa untuk membuat peraturan yang sangat membingungkan dan tidak mungkin bisa dijalankan." Sindiran Henry Mencken yang ditulis pada tahun 1930 itu sangat tajam menghunjam jantung para Aparatur Negara. Birokrasi pemerintahan yang menjalankan roda pembangunan dan pelayanan masyarakat. Tidak mengherankan kalau kemudian, DR. Eko Prasojo, guru besar dari Universitas Indonesia, merasa gerah melihat prinsip-prinsip "good governance" yang menjadi acuan bagi banyak Negara di dunia, tidak berjalan di Indonesia. Mengapa semua itu berlaku? Jawabannya sederhana. Belum ada "kemauan politik" (political will) untuk secara sungguh-sungguh melaksanakan "tata kelola pemerintahan yang baik" tersebut. Lalu dari mana seharusnya "kemauan politik" itu datang? Jawabannya jauh lebih sederhana dari pertanyaannya. Dari pimpinan tertinggi suatu Negara. Jadi, mana yang perlu dilakukan lebih awal? Reformasi birokrasi atau reformasi kepemimpinan agar pemerintahan mampu berjalan baik?
Heirloom consequat, irure reprehenderit duis Shoreditch. Art party wayfarers nihil pour-over cupidatat id. Brunch incididunt minim, in bitters adipisicing.
Website: www.themewinter.com
Jan 11, 2021 87
Jan 07, 2021 138
Dec 21, 2020 468
Dec 17, 2020 211
Dec 17, 2020 155
Dec 16, 2020 150
Dec 10, 2020 149
Dec 08, 2020 170
Dec 07, 2020 133
Dec 05, 2020 136
Dec 04, 2020 235
Dec 03, 2020 133
Dec 02, 2020 153
Nov 30, 2020 197
Nov 26, 2020 138
Nov 25, 2020 152
Nov 24, 2020 175
Nov 24, 2020 181
Nov 20, 2020 223
Nov 20, 2020 162
Nov 20, 2020 122
Nov 18, 2020 153
Nov 17, 2020 161
Nov 16, 2020 262
Nov 16, 2020 156
Nov 16, 2020 142
Nov 11, 2020 226
Nov 11, 2020 141